Maaf untuk kalian, maaf untuk
ketidakmampuan ini, maaf karena hanya memberimu harapan tak berarti.
sekali lagi kecewa ini hadir, apakah iri yang kumiliki? Entahlah yang jelas rasanya sakit. Ribuan kali aku bertanya pada hati ini, kenapa tak pernah kau ingatkan langkah ku menuju mereka yang mampu berdiri sendiri, bukankah kau telah menyaksikan bagaimana awalnya aku bangkit. Tak cukupkah waktu yang pedih telah menyapaku kemarin? GAGAL? Kenapa tuk merasakanmu harus begitu banyak sakit dan sesak yang hadir? LARI, Aku juga ingin bangkit, aku juga ingin berlari, berlari meraih mimpi yang dulu ku tulis.
Tuhan kali ini aku lagi-lagi mencaci, apakah ada sedikit cahaya yang akan kau berikan padaku nanti, sebagaiman Engkau memberikan cahaya pada mereka lebih yang dulu bernyanyi, merayakan indahnya hari memeluk mimpi. Tuhan maaf jika sekali lagi aku menangis, rasanya sungguh aku tak berarti meskipun jutaan angan telah lebih dulu kumiliki. Tuhan apa aku bisa meminta ketegasan padaMu saat ini? apakah engkau mendengar doa-doa ku di kala yang lain melupakan janji? Apakh benar Engkau sedang menyediakan yang lebih indah untukku nanti? Atukah engkau telah muak atas tingkah ku yang engkau benci? Tuhan aku tau bahwa Engkau Tau apa yang selama ini kucari, apa yang selama ini kunanti. Tuhan jika engkau telah yakin untuk sekali lagi menguji, bisakah aku meminta pada Mu seikat janji? Beri aku keikhlasan menjalani hari, Aku hanya ingin membuat mereka tak merasakan sakit, aku hanya ingin membuat mereka tersenyum atas apa yang selama ini aku cari. Aku juga ingin menjadi penakluk mimpi, aku juga ingin membuat mereka menangis karena apa yang telah ku raih, aku juga ingin melihat mereka menyebut namaku dengan ribuan rasa bangga dalam hati.
sekali lagi kecewa ini hadir, apakah iri yang kumiliki? Entahlah yang jelas rasanya sakit. Ribuan kali aku bertanya pada hati ini, kenapa tak pernah kau ingatkan langkah ku menuju mereka yang mampu berdiri sendiri, bukankah kau telah menyaksikan bagaimana awalnya aku bangkit. Tak cukupkah waktu yang pedih telah menyapaku kemarin? GAGAL? Kenapa tuk merasakanmu harus begitu banyak sakit dan sesak yang hadir? LARI, Aku juga ingin bangkit, aku juga ingin berlari, berlari meraih mimpi yang dulu ku tulis.
Tuhan kali ini aku lagi-lagi mencaci, apakah ada sedikit cahaya yang akan kau berikan padaku nanti, sebagaiman Engkau memberikan cahaya pada mereka lebih yang dulu bernyanyi, merayakan indahnya hari memeluk mimpi. Tuhan maaf jika sekali lagi aku menangis, rasanya sungguh aku tak berarti meskipun jutaan angan telah lebih dulu kumiliki. Tuhan apa aku bisa meminta ketegasan padaMu saat ini? apakah engkau mendengar doa-doa ku di kala yang lain melupakan janji? Apakh benar Engkau sedang menyediakan yang lebih indah untukku nanti? Atukah engkau telah muak atas tingkah ku yang engkau benci? Tuhan aku tau bahwa Engkau Tau apa yang selama ini kucari, apa yang selama ini kunanti. Tuhan jika engkau telah yakin untuk sekali lagi menguji, bisakah aku meminta pada Mu seikat janji? Beri aku keikhlasan menjalani hari, Aku hanya ingin membuat mereka tak merasakan sakit, aku hanya ingin membuat mereka tersenyum atas apa yang selama ini aku cari. Aku juga ingin menjadi penakluk mimpi, aku juga ingin membuat mereka menangis karena apa yang telah ku raih, aku juga ingin melihat mereka menyebut namaku dengan ribuan rasa bangga dalam hati.
Tuhan, mengapa begitu mudah bagi mereka
memerangi kaki langit pagi? Padahal aku lebih dulu merakit tangga tuk aku
naiki? Tuhan kapan keluh ini hendak pergi? Aku sudah muak tuk menjadi sekedar
pemimpi, Tuhan aku sudah lelah terus menerus memerankan lakon yang nyaris
berhasil, karena tentu artinya aku Gagal lagi, dan apakah GAGAL itu akan tetap
menjadi pelngkap hari, aku juga berusaha untuk yakin,tapi apakah yakin itu akan
mebawa keyakinan akan mimpi yang kan menghampiri? Tuhan jika doaku selama ini
tak berarti, ku mohon bersihkan hati ini dan mudahkan langkah ini, memerangi kaki
langit pagi, menuju bintang yang telah kupilih. Karena aku juga punya mimpi,
dan tak lagi ingin menjadi sekedar pemimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar