Selasa, 31 Juli 2012

Ruang Lingkup Filsafat Sosial




RUANG LINGKUP FILSAFAT SOSIAL

Hubungan individu dengan negara
1.      Pengertian individu : berasal dari bahasa latin individum, yang tak terbagi, diartikan lebih jauh lagi sebagai manusia yang ,hidup, bertindak, berfikir secara mandiri dan sendiri.
2.      Pengertian negara : suatu organisasi masyarakat yang bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan suatu masyarakat.
Hubunga keduanya : negara adalah otoritas legal yang memiliki kekuasaan untuk mengontrol masyarakat, sedangkan masyarakat itu sendiri pastilah terdiri dari individu.
Individu memiliki keterikatan dengan negara, karena negara memiliki fungsi untuk memberikan keamanan dan kestabilan bagi masyarakat yang tediri dari individu, sehingga dalam pelaksaan kehidupan bernegara, negara hauslah memperhatikan hak yang dimiliki oleh indivdu, tetpai hal ini tidak memberikan pengertian bahwa negara hanya kan memperhatikn persolana meyoritas dan meminggirkan hak miootas, tetapi disinal perluny sebuah negara yang akan mengatur berbagai keadilan yang seharusnya diberikan oleh negara kepada tiap individu.
            Filsafat sosial berusaha membahas individu dan negara tentang relasi antara individu dan negara itu terjadi, dan tidak hanya berhenti sampai langkah itu saja. Filsafat sosial juga berusaha mencari konsekuensi serta berspekulasi apa saja yang akan terjadi dalam realitas kehidupan sosial manusia.
            Sehingga dapat disimpulkan bahwa negara terbentuk karena konflik yang dibuat oleh individu itu sendiri. Dimana sebagian individu berusaha mencari jalan tengah untuk membuat perdamaian dan rela untuk menggadaikan sebagaian kebebasannya. Selain itu mengingat bahwa salah satu tugas dari negara adalah memberikan keadilan terhadap warga negaranya, maka persoalan yang selama ini jarang dibahas secara filosofis akhirnya terangkat, yaitu persoalan keadilan. Keadilan ini tidak hanya terbatas persoalan kesamaan dalam hal penghidupan, tetapi bisa berujung dalam persoalan keadilan dalam hal pengakuan komunitas, dan kesadaran tentang keberagaman dalam multikulturalisme.

Persoalan dalam masyarakat dan individualisme
Manusia dalam kesadaran dan kebebasannya senantiasa (mau tak mau tetap) akan berhadapan dengan orang lain sesamanya.“Kita hanyalah kita karena hubungan kita dengan orang lain. Kita memerlukanorang lain untuk mengerti sepenuhnya struktur dan cara kita berada terhadap orang lain”. Dengan kata lain, manusia dapat merealisasikan dirinya sebagai manusia, hanya dengan mengalami kebersamaan dengan manusia lain. Singkatnya, manusia pun “ada untuk yang lain” sebab dalam individualisme nilai tertinggi manusia adalah perkembangan dan kebahagiaan individu. Masyarakat (kebersamaan) sematamata merupakan sarana bagi individu untuk mencapai tujuannya. Masyarakat sekedar melayani individu. Sebab sekali lagi individu adalah makhluk sosial yang harus mampu menjalani hidupnya dalam kehidupan bermasyarakkat, dan hal inilah yang ingin dikaji oleh filsafat sosial mengenai bagaiman mewujudkan kehidupan bermasyarakat dengan tidak mengesampingkan hak individu tertentu.

Persoalan yang menyangkut hak asasi dan otonomi
setiap manusia terlahir dengn memiliki hak – hak yang dimilikinya secara inheren. Namun pemberian hak itu sendiri memerlukan adanya pengakomodiaran yang adil untuk mencapai tujuan bersama yakni hidup yang damai dalam keadilan itu sendiri, oleh karena itu proses pengakomodiaran yang dimaksud adalah adanya institusi berupa negara yang perlu mengatur berbagai benruk pemberian litimasi dari kebebasan manusia terhadap kebebasan manusia lainnya.

Persoalan keadlan sosial dan social coorporation
Keadilan adalah hal yang penting dalam kehidupan sosiam, ketika setiap individu yang memiliki hak dan kewajiban masing-masing dalam setiap pelaksanaan kehidupannya selalu menuntut adanya keadilan yang merupakan bukti adanya kehiduan yang sesuai dengan apa yang dihaapkan yakni hidup damai dalam keadilan tanpa ketidakadilan, keadilan memang merupakan kajian penting dalam filsafat sosial karena keadilan sendiri  tidak bertujuan untuk mencapai kebahagiaan untuk diri sendiri, tetapi juga kebahagian orang lain. Dan hal inilah yang menjadi kajian dalam filsafat sosial tentang bagaiman mewujudkan keadilan dalam kehiduan sosial.

Persoalan keadilan dan kebebasan
Keadilan dan kebebasan merupakan dua ide dasar dalam pemikiran yang bersifat sosial, di mana keadilan merupakan kebaikan sosial, sedangkan kebebasan menyangkut dengan individual. Karena keadilan adalah hal esensial yang tidak berat sebelah antara seseorang dengan orang yang lain. Keadilan adalah hak yang bebas untuk dimiliki oleh setiap indiviidu, dimana tidak ada yang boleh memaksakan manusia untuk bahagia dengan cara yang tidak dia kehendaki, tetapi setiap manusia berhak mencari kebebasannya sendiri tetapi kehendak setiap manusia dapat  dipaksakan dengan jalan yang pasif jika diprediksi akan merugikan orang lain.

Persoalan antara moral dan kebebasan
Dalam kehidupan tiap individu, meeka diberikan kebebasan untuk menetukan sendiri apa yang menjadi pilihan mereka, namun kebebasan yang diberikan sebagai upaya untuk mencari dan memperoleh keadilan tidak serta merta diberikan sebagai sebuah pengertian yang bebas seutuhnya, perlu dipahami bersama bahwa bebas seutuhnya bukan berarti bebas melakukan apapun tanpa melhat mana yang benar dan tidak untuk dilakukan dalam pelaksanaan kebebasan itu sendiri, mencari keadilan daam kebebasan akan selalu diberikan pedoman dalam memahami moral yang perlu dimiliki dalam kebebasan itu sendiri, sebab bebas bukanlah kuasa untuk melkuka apapun tanpa melihat dan mengetahui hak yang pelu dilakukan dan tidak harus dilakukan. Sebab bebas yang berkeadilan adalah bebas yang didasari atas tanggung jawab moal yang dapat memberikan keadilan yang diharapkan dalam pelaksanaan kebebasan itu sendiri.

Persoalan Moral Dan Hukum
Dalam pelaksanaan kehidupan setiap individu tentuna akan terus menerus diisi dengan berbagai bentuk perilaku yang secara bebas mereka lakukan, namun tentuny dalam pelaksanaan perilaku itu sendiri selalu terdapat norma kehidupan yang disepakati bersama. Tetapi seiring perubahan sejarah kebebasan yag diatur oleh norma berupa hukum tersebut semakin tereduksi. Ketika kebeasan yang dibatasi oleh aturan untuk mencapai segala kesejahteraan tidak lagi menjadi landasan dasar dalam mengambil perilaku yang bermoral sesuai denagan yang diharapkan. Oleh karena itu filsafat diharapkan agar dapat menyelesaikan permasalahan pereduksian moral, agar hidup yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkan dalam filsafat, dapat melakukan tindakan yang bersifat positif sesuai dengan pengertian moral itu sendiri.

Persoalan masalah ilmu-ilmu sosial
Dalam perkembangan kehidupan manusia berbagai perubahan terus menerus terjadi dan menyebabkan perubahan tatanan kehidupan di dunia, perubahan tatanan itu sendiri juga menyebabkan terjadinya persoalan-persoalan soaial yang beraneka ragam, persoalan tersebut membuat  filsafat sosial menjadi kebutuhan tersendiri dalam menganalisis suatu masyarakat, apa yang terjadi Dalam masyarakat dan dibutuhkan oleh masyarakat. Filsafat sosial membantu mendeteksi dan membuka berbagai kenyataan dalam kehidupan sosial khususnya mengenai masalah sosial tentang ketidakadilan sosial, dan pelanggaran terhadap martabat dan HAM yang masih terjadi, filsafat sosial akan memberikan penjelasan secara terbuka mengenai masalah sosial serta pelaksanaan kekuasaan yang sedang berlangsung dalam kehidupan sosil itu sendiri.

Sosiologi dan filsafat sosial
            Filsafat sosial dan sosiologi membicarakan tentang hubungan sosial manusia, atau kehidupan bersama dari manusia di dunia ini dengan seluruh dimensinya. Filsafat sosial mengupas pesoalan manusia dengan hubungannya satu sama lain dalam kesatuan mereka.

1. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial, dan masyarakat,
2. Nilai-nilai dan norma-norma sosial yang mendasari dan sekaligus mempengaruhi sikap dan              perilaku hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat.
3. Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai sub-masyarakat dan kebudayaan nasional Indonesia
4. Perubahan sosial budaya yang terus menerus berlangsung, baik yang disebabkan oleh faktor-faktorinternalmaupunfaktor-faktoreksternal.
5. Masalah-masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Metode dalam sosiologi
            Dalam sosiologi metode yang dilakukan adalah dengan metode observasi, dimana proses pengumpulan data berupa kata-kata ang dilakukan terhadap berbagai fenomea sosial yang terjadi dalam masyarakat, adapun metode observasi yang dilakukan berupa metode historis (sejarah) melihat permasalahan masyarakat sesuai dengan sejarah yang terjadi pada masa silam, komparatif dengan membandingkan suatu fenomena sosial yang satu dengan fenomena lainnya, dan kuantitatif dengan mengumpulkan data statistik untuk mengkaji fenomena sosial tersebut.

Metode dalam filsafat sosial
1.      Metode yang dilakukan filsafat sosial lebih mengarah pada data ontologis berupa aspek dasar, ataukah ide dasar dalam intisari hidup sosial yang dikembalikan pada pokok manusia dan segala fenomena masarakat itu sendiri, filsafat sosial lebih mencari pada makna sesungguhnya atas apa yang terjadi dalam lingkungan sosial.
2.      Kebalikan jalan observasi maksudnya, tidak puas pada pendekatan objektif semata yang hanya fokus pada data-data yang ditemukan melaui statistik atau yang sejenisnya, melainkan mencoba meruuskan secar langsung tentang makna apa yang sedang terjadi untuk setiap fenomena sosial, sebab pendekatan yang dilakukan juga melibatkan si penyeldik dalam kenyataan sosial yang diselidikinya.

Perbedaan antara sosiologi dan filsafat sosial
perubahan dan kemajuan yang bersama-sama dialami oleh umat manusia banyak sekali berbagai persoalan yang dimintai perhatian, khususnya yang menyangkut kehidupan sosial manusia. Sosialitas manusia merupakan bagian utama objek material dalam kajian Filsafat Sosial. Kita berhadapan dengan suatu ironi: di satu pihak masyarakat kita boleh dikatakan mengalami banyak kemajuan yang sangat pesat tetapi dari lain pihak kita masih menyaksikan adanya jurang antara yang kaya dan yang miskin, peperangan antara suku atau pun antar negara, perbantahan sekitar demokrasi. tetapi Berbagai kemajuan ilmu ternyata tidak bisa menjelaskan berbagai persoalan ini dan karenanya juga tidak mampu memberikan jalan keluar.Oleh karena itu perlu dan harus direnungkan sampai ke akar-akarnya. Meskipun tematisasi ini telah dilakukan oleh bermacam-macam ilmu sosial (dengan caranya masing-masing) termasuk ilmu sosiologi yang berusaha keras untuk mempelajari kajian tentang hubungan antara manusi dengan sesamnya. Oleh karena itu, perlu dibahas persoalan tentang “pengalaman sosial atau pun faktisitas sosial dan sosialitas manusia dalam perspektif Filsafat Sosial“.
Jika ilmu sosial sepeti sosiologi lebih memperhatikan mengenai sebab akibat terjadinya permasalahan sosial, maka filsafat sosial akan berusaha untuk mempersoalkan sebab dan akibat tersebut, dan lebih mempermasalahkan tentang ide-ide dasar yang terjadi pada setiap permasalahn sosial yang terjadi.

Manfaat filsafat sosial
Perubahan masa yang secara terus-menerus berlangsung akan tetap diiringi oleh berbagai masalah-masalah sosial yang terjadi, baik itu permasalahan di bidang sosial, ekonomi, maupun politik. Namun penyelesaian berbagai masalah sosial tersebut tidak hanya cukup ketika kita mengetahui apa yang terjadi dan upaya apa yang harus diambil dalam penyelesaiannya, tetapi lebih kepada bagaimana kita sanggup mendeteksi dan membuka kedok ideologis berbagai bentuk fenomena sosial berupa ketidakadilan, dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang terjadi. Filsafat sosial akan mampu membuat kita agar lebih terbuka dalam melihat masalah sosial dan pencaturan kekuasaan yang sedang terjadi. Sebab filsafat sosial sendiri lebih mengarah pada dasar yang paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan intelektual bangsa pada umumnya.







Pengertian Filsafat



                Membeikan pemahamn mengenai pengertian filsafat adalah hal yang sangat berani untuk dilakukan, karena para ahli filsafat saja juga mengakui sulit untuk mendefinisikan pengertian filsafat sendiri, hal ini diakibatkan adanya banyak paham, metode, dan tujuan yang dianut dan ditempuh oleh para peminat filsafat. Namun sebuah pengetian awal hauslah tetap diberikan agar tidak terjadi sesat arah dalam perjalanan memahami filsafat.
                Berdasakan etimologis Filsafat dalam bahasa Indonesia adalah bahasa serapan dari arab yang juga diambil dari bahasa Yunani, yaitu Philosophia, philein artinya cinta atau mencintai, sedangkan sophos artinya kebijaksanaan atau hikmat. Jadi filasafat atinya cinta pada kebijaksanaan. Cinta artinya rasa yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh, kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Dari pengertian tesebut dapat dikatakan bahwa filsafat adalah sebuah usaha berpikir dalam mengetahui segala sesuatu sedalam-dalamnya. Hal inilah yang membawa kita untuk memahami bahwa filsafat adalah ilmu tentang hakikat.
                Namun harus dipahami bersama bahwa ilmu dan filsafat memiliki pebedaan yang mendasar, ilmu membatasi dirinya sejauh alam membatasi nya, karenanya ilmu hanya menghadapi pertanyaan bagaiman dan apa sebabnya. sedangkan filsafat mencakup pertanyaan mengenai makna dan kebenaran, jika ilmu berbicara tentang sebab dan akibat dari sebuah masalah, maka filsafat akan berbicara tentang apa sebenanya yang terjadi pada maslah tersebut. maksudnya adalah jika ilmu menjawab pertanyaan yang timbul, maka filsafat akan mempemasalahkan jawaban yang timbul.
                Filsafat adalah usaha yang dilakukan untuk beusaha agar tidak terus menerus tunduk pada sebuah pernyataan tanpa memahami dan mengerti akan kebenaran dari segala pernyataan tersebut. filsafat menuntut adanya usaha kritis yang dalam akan data dan fakta yang ada, sebab filsafat adalah latihan untuk mengambil sikap untuk segala macam pandangan dari bebagai penjuru yangg ditawakan kepada kita.
                Filsafat adalah sebuah kajian yang kemudian melahirkan berbagai ilmu pengetahuan ilmiah, hal ini disebabkan ketika para filsuf mengajukan berbaga pertanyaan filsafat yang kemudian berusaha mencai jawaban yang paling benar dari segala pertanyaan mereka tersebut, ketika seorang filsuf melihat sesuatu dan mengataan hal tentang sesuatu tersebut, hal ini disebut sebagai pengetahuan tentang sesuatu, kemuadian usaha tersebut dilanjutkan dengan mengajukan petanyaan beru tentang hal tesebut nantinya akan melahikan ilmu pengetahuan yang baru, dan ketika ia mengkaji akan hakikat kebenaran dai ilmu pengetahuan tersebut maka ia akan tiba pada sebuah bentuk pemikiran yang mencari kebenaran dari segala hal yang disebut dengan filsafat.
                 Usaha yang mereka lakukan itulah yang kemudian mengantarkan mereka mendapat kebenaan yang sesungguhnya akan masalah yang dipermasalahkannya yang kemudian terus menerus bekembang hingga lahirlah berbagai ilmu pengetahuan ilmiah.             Jadi pada intinya filsafat berbicara mengenai kebenaan, kebenaan yang sesungguhnya akan segala hal dimana setiap oang dituntut untuk berusaha mencai hakikat dri segala sesutu tanpa langsung percaya akan segala apa yang telah ada dan dikatakan benar, melainkan mempermasalahkan mengapa hal tersebut dapat diterima sebagai sebuah kebenaan.