Minggu, 16 Desember 2012

JEJARING SOSIAL, SEX BEBAS, DAN INDONESIA KELAK….


Kehidupan di era modern ini tentu ditandai dengan semakin  berkembangnya teknologi khususnya teknologi informasi, banyak orang yang beranggapan bahwa perkembangan teknologi informasi memberikan banyak kemudahan bagi mereka. Mereka memujanya sebagai media yang akan membebaskan mereka dari segala permasalahan yang muncul di dunia ini. karena teknologi informasi mampu memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan kehidupan manusia yang pada akhirnya dapat mempermudah berbagai aktivitas dalam kehidupannya tersebut.
 Internet merupakan salah satu hasil yang diperoleh  dari perkembangan teknologi informasi yang berfungsi sebagai media social yakni media untuk memberikan informasi dan saling berkomunikasi, media social inilah yang kemudian melahirkan berbagai situs jejaring social seperti facebook, twitter, My Space, YM, dan lainnya yang banyak digemari oleh orang-orang karena dapat digunakan sebagai sarana yang mempermudah interaksinya dengan orang-orang diseluruh dunia. Para pengguna jejaring sosialpun berasal dari semua kalangan, baik  anak-anak, remaja, maupun orang tua karena dianggap dapat  memberikan mereka  kesenangan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Kebahagiaan dan kesenangan yang didapat dari pertemanan yang menembus ruang dan waktu, serta kesejahteraan karena jejaring social dapat dijadikan sebagai lahan bisnis dan industry .
Namun, dibalik manfaat tersebut terdapat pula sisi negative yang ditawarkan oleh jejaring social, karena proses interaksi dan komunikasi yang dapat dengan mudah dilakukan ternyata justru bisa menimbulkan persoalan yang menyangkut pada tindakan amoral seperti sex bebas. Mereka yang sebelumnya tidak saling mengenal bisa saja mengikat hubungan dengan berpacaran setelah sekian lama berkenalan di jejaring soasial. Berlanjut pada pertemuan secara langsung hingga melakukan tindakan yang menyimpang seperti sex bebas. Hal ini kerap kali terjadi di Indonesia bahkan dilakukan oleh mereka yang masih di bawah umur, seperti kasus yang baru-baru ini terjadi pada sepasang anak smp yang melakukan tindakan suami istri yang dipicu oleh aktivitas jejaring sosial dengan alasan saling mencintai.
Sex bebas ini terjadi karena aktivitas berlebihan dan tak terkontrol di jejaring social. Khususnya bagi pengguna dibawah umur yang dapat dengan mudah menjadi korban tindakan sex bebas ketika mereka berhubungan dengan orang-orang yang berusia lebih jauh diatasnya. Karena ternyata  orang dewasa sangat tertarik untuk berhubungan lewat jejaring social dengan anak smp maupun SMA sebab mereka sedang berada dalam fase menuju kedewasaan yang memiliki rasa penasaran yang tinggi dan selalu ingin mencoba hal yang belum pernah mereka lakukan walaupun hal yang menyimpang . Selain itu jejaring social juga tidak membatasi apapun yang ingin dimuat dalam akun jejaring social seseorang, sehingga gambar tak senonoh bahkan video porno yang dapat mngundang hasrat para pengguna dapat dengan mudah ditemukan di dalamnya. Ketidakmampuan untuk menahan hasrat berupa nafsu itulah yang membuat pengguna ingin menyalurkannya secara langsung. Namun jika yang melakukan adalah mereka yang belum terikat oleh status pernikahan tentu saja telah  melakukan sex bebas.
Kejadian tersebut sangatlah ironis karena dampak penggunaan jejaring social tanpa pengawasan tersebut bisa menghancurkan moral para generasi muda di negeri ini. padahal mereka selalu digadang-gadangkan sebagai harapan bangsa. Sebagaimana kekuatan generasi muda yang ada dalam pidato presiden pertama RI (“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .) Namun tak bisa dielakkan, arus globalisasi yang didukung oleh kecanggihan teknologi kian memunculkan peran generasi muda dalam perilaku-perilaku negatif, seks bebas  menyebabkan terjadinya degredasi moral generasi muda serta mendegradasi moral bangsa,” dan jika hal ini terus berlanjut maka nasib Indonesia kelak akan menjadi tanda Tanya besar.
Oleh karenannya permasalahan ini menuntut adanya tanggung jawab bangsa yaitu peran orang tua, sekolah (perguruan tinggi) dan masyarakat. Utamanya peran mereka dalam meminimalisir pengaruh kecanggihan teknologi berupa penggunaan jejaring social. Karena sekeras apapun penanaman moral yang diberikan di keluarga maupun di dunia pendidikan formal,  tetap memungkinkan terjadinya sex bebas karena pengaruh teknologi yang  sangat dekat dengan kehidupan generasi muda. Sehingga   Peran reaktif masyarakat, keluarga dan sekolah (perguruan tinggi) sangat dibutuhkan dalam mencermati setiap kegiatan yang melibatkan generasi muda. Selain itu pemberian kebebasan dan pengawasan juga menjadi poin yang sangat penting untuk  diperhatikan  dalam penggunaan teknologi informasi khususnya jejaring social yang mereka lakukan. Agar  cita-cita untuk menjadikan bangsa ini menjadi  bangsa yang besar akan dengan mudah kita wujudkan, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang bermoral, dan bangsa yang bermoral adalah bangsa yang memiliki generasi muda yang bermoral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar